Meulaboh - Danrem 012/TU Kolonel Inf Aswardi, S.E mengahadiri acara Dies Natalis ke 12 Universitas Teuku Umar, Bertempat di Aula Utama UTU, Senin (12/11/18)
Dalam paparannya Rektor UTU Prof. Dr. H. Jasman J. Ma'ruf, SE, MBA mengatakan, jumlah mahasiswa UTU yang aktif dan terdaftar sampai tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 5.054 mahasiswa yang terbagi dalam beberapa prodi.
Lebih lanjut beliau mengatakan pada hari ini kita melaksanakan dies natalis yang ke-12, dengan usia seumur jagung atau 12 tahun ini, UTU terus berupaya agar eksis dalam mengabdikan diri sebagai lembaga pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut berperan aktif dalam pembangunan negara. Hal ini terangkum dalam tema yang diangkat dalam dies kali ini, "UTU Menuju Era Revolusi Industri 4.0".
Tema ini merupakan wujud peneguhan komitmen UTU untuk terus memantapkan diri sebagai Universitas yang tidak hanya mampu bersaing, melainkan benar-benar berkomitmen menjadi institusi pendidikan yang berkualitas dan mampu berperan dalam merealisasikan visi dan misinya sebagai sumber inspirasi dan referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan bisnis di sektor industri berbasis agro dan marina.
Dalam sambutan Plt Gubernur Aceh yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Aceh Bpk. Dr. H. Rachmad Fitri, HD, mengatakan Atas nama pemerintah Aceh maupun sebagai Ketua Dewan Penyantun, saya terlebih dahulu mengucapkan selamat Ulang Tahun ke-12 kepada Universitas Teuku Umar.Usia 12 tahun ini, bagi sebuah perguruan tinggi memang bisa dikatakan masih tergolong muda. Meski demikian, UTU telah mampu tampil sebagai salah satu lembaga pendidikan yang siap melahirkan generasi muda yang cerdas dan berkualitas.
"Awal Mei lalu, UTU sukses menjadi tuan rumah bagi pertemuan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia yang dihadiri lebih dari 300 perwakilan dari berbagai perguruan tinggi di Tanah Air. Prestasi akademik para mahasiswanya juga tidak kalah mentereng. Terbukti mahasiswa UTU beberapa kali mewakili Aceh dalam berbagai lomba akademik di tingkat nasional", ujar beliau.
Untuk menjadikan Aceh sebagai daerah yang istimewa dalam bidang pendidikan, tidak cukup hanya melihat jumlah perguruan tingginya saja. Sistem pengelolaan dan manajemen akademik juga perlu menjadi perhatian, di samping semangat belajar para mahasiswanya. Mahasiswa jangan semata-mata mengejar nilai akademik yang tinggi, tapi harus disertai dengan kompetensi yang memadai.
Komentar
Posting Komentar